Meski waktu berlalu dengan cepat tapi banyak kejadian yang kita alami dan menjadi kenangan manis (atau pahit) yang tak terlupakan sampai sekarang. Dan nggak ada salahnya kita mengenang lagi masa lalu itu, asal jangan bikin nyusruk aja.
Setiap orang punya cara masing-masing untuk mengenang masa-masa lalunya, ada yang ngumpulin lagu-lagu lama buat bernostalgia, ada yang buka album foto jaman dulu atau ada yang cuma duduk melamun ngebayangin masa-masa SMA…oh. Nah, kalo vendor hape lain lagi, biasanya mereka mengeluarkan produk baru yang punya kemiripan dengan produk lamanya. So pasti, produk lama yang dipilih adalah hape pernah sukses di masa lalu. Contohnya, hape yang bakal kita review kali ini, Sony Ericsson T700 yang mengingatkan kita pada Sony Ericsson T610i.
Desain
Yang membuat T700 identik dengan nenek moyangnya, T610i, adalah penarapan warna dual tone. Atas hitam, bawah perak. Sedangkan dari sisi
desain, nggak sepenuhnya T700 memiliki kemiripan dengan T610i. Tubuh T700 tampil dengan garis-garis tegas dan berprofil kotak. Menurut saya, dari sisi desain hape ini lebih mirip W880i.
Tubuh kotak T700 dipadu dengan desain langsing yang sekaligus menjadikannya lebih manis. Tebelnya sekitar 10 mm, bukan yang tertipis memang tapi ukuran segini sudah termasuk cukup tipis untuk hape sekelasnya.
Baik saat dipandang, disentuh, digenggam, hape ini punya kesan solid. Tubuhnya dibalut dengan bahan plastik dan aluminium yang bisa kita rasakan kokoh. Dan khawatir kalau hape ini terjatuh dari saku, dijamin nggak bakal tercerai berai. Tutup batere yang biasanya gampang copot kalau hape jatuh, dibuat dengan mekanisme slot kunci kanan-kiri.
Balik ke kesan nostalgianya, T700 memang sekilas mirip sama T610i tapi kalau diperhatikan lagi hape ini punya rasa yang berbeda. Jika T610i berpenampilan rapi dengan susunan keypad yang rapi, T700i justru punya kesan techno dengan deretan keypad rapat dan bertumpuk, terutama untuk tombol softkeys-nya. Di sisi lain, T700 juga tampil lebih kompak dengan desain tipisnya.
Fitur
Meski seri T identik dengan gaya, pihak Sony Ericsson tetep menyematkan fitur-fitur terkini untuk seri ini. Malah bisa dibilang seri T sekarang masih mempertahankan format seri T jaman dulu yang mengedepankan fitur multimedia. T700 sudah lengkap mengusung fasilitas terbaru. Lagian, masa sih hape gaya masa kini fiturnya masa lalu. Bukan gaya namanya kalau gitu.
Ada dua fitur yang cukup menonjol di T700, pertama koneksi 3,5G (HSDPA) dan kedua adalah kamera 3,2 megapixel-nya. Untuk kalangan penggemar hape multimedia kelas menengah, fitur milik T700 sudah memenuhi kebutuhan mereka. Agak disayangkan T700 nggak dilengkapi perangkat kamera depan buat video call, meski si hape sudah mendukung fungsi ini. Jadi, kalau mau video call kita mesti menggunakan kamera utamanya yang ada di belakang.
Btw, fitur kamera T700 lumayan lengkap loh. Malah ada fitur geotagging segala, meski untuk mengaktifkannya kita mesti pasang aksesoris tambahan dulu. Kemampuannya juga oke, untuk merekam video T700 mendukung resolusi maksimal 240 x 320 pixel (QVGA) dengan kecepatan gambar 15 fps.
Kinerja
Dimensi tubuh dan penerapan bahan di
T700 telah memberikan kesan menarik bagi saya saat pertama kali memegangnya. Meski hape ini bertubuh langsing dan berbobot ringan tapi kita tetap nggak bakal ragu dengan kekuatannya. Sayang, saya dilarang untuk membantingnya, buat nyobain seberapa tangguh bodi T700..hehehe, bercanda lho Mba Vanda.
Satu hal lagi, tubuh T700 juga nggak gampang kotor kena tempelan sidik jari pengguna. Hanya bagian layar aja yang gampang kotor, tapi ini wajar karena semua hape juga begitu. Ngomongin soal tubuh dan desainnya, di awal pertemuan dengan T700 (kayak ketemu pacar aja nih), saya sempet ragu dengan kenyamanan tombol-tombolnya yang padat merapat itu. Hola, nyatanya saya salah, tombol-tombol ini cukup nyaman digunakan. Posisinya yang menonjol dan empuk saat ditekan menjadi tombolnya cukup responsif digunakan.
Soal fitur nggak ada masalah, fine-fine aja. Karena terpikat dengan teknologi akses HSDPA-nya, saya mencoba browsing menggunakan browser NetFront bawaan. Ngetesnya pake kartu Indosat, saya bisa dapet jaringan HSDPA lumayan kuat di kawasan Jakarta Selatan. Dukungan browser NetFront yang dilengkapi banyak fitur dan mode penggunaan cukup membuat aktivitas browsing dengan T700 menyenangkan.
Opini
Beberapa hal di tubuh T700 memang mengingatkan kita pada T610, tapi jika kita menganggapnya sebagai hape nostalgia yang identik dengan desain sepertinya kurang tepat. Seperti yang saya sebutin di review desain, T700 nggak terlalu mirip dengan T610 dari sisi desain. Saya cenderung melihat kemiripan T700 dengan T610 pada penerapan konsep hape gaya berfitur multimedia.
Layar
240×320 pixel
2-inci, 262.144 color TFT
Jaringan
GSM 850/900/1800/1900
EDGE
UMTS 2100
HSDPA
Radio
FM radio with RDS
Memori
Phone memory 25MB
Memory Stick Micro (M2) support
512MB included in the box
Baterai
370 jam waktu standby time
9 jam 30 menit waktu berbicara
2 jam 30 menit waktu berbicara melalui video
Kamera
3.2 megapiksel dan dilengkapi dengan Bluetooth
Browsing
Akses GPRS dan WAP browsing
Sony Ericsson W205 features: 
Glamour Red
Lacquer Black
Techno White
